TEROPONGNTT, JAKARTA — Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menjadi daerah berkategori endemis tinggi penyebaran penyakit malaria. Hal itu terungkap dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait ‘Situasi Malaria Menurut Kabupaten/Kota di Indonesia tahun 2017.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Elizabeth Jane Soepardi menyebut peta situasi malaria di sebagian Indonesia timur masih berwarna merah atau endemis tinggi dan kuning atau endemis menengah.
“Merah dan kuning itu banyak di daerah timur. Papua, Papua Barat, NTT masih. Ada sebagian di Kalimantan,” kata Jane di kantornya, di Jakarta, Senin (23/4/2018).
Dari total 262 juta penduduk di Indonesia, sebanyak 4,9 juta atau dua persennya tinggal di daerah endemis tinggi. Selama tahun 2017, tercatat ada 261.617 kasus malaria secara nasional yang menewaskan setidaknya 100 orang.
Sementara itu, setengah dari total jumlah 514 kabupaten/kota di Indonesia sudah mencapai kategori bebas malaria. Artinya, terdapat 72 persen penduduk Nusantara tinggal di daerah bebas malaria. Peta berwarna putih atau bebas malaria terdapat di Pulau Jawa dan Bali, sementara sisanya mayoritas berwarna hijau (endemis rendah) seperti di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Namun, Jane mengimbau agar upaya pemeliharaan tetap harus dilakukan untuk mencegah munculnya kembali penularan malaria.
“Masih terdapat 10,7 juta penduduk yang tinggal di daerah endemis menengah dan tinggi malaria. Upaya percepatan untuk mencapai bebas malaria harus dilakukan di Papua, Papua Barat, dan NTT,” kata Jane. (*/CNN Indonesia)
Comment