Ekbis

Transaksi Keuangan Dengan Metode Digitalisasi Pun Lebih Cepat dan Mudah

138
×

Transaksi Keuangan Dengan Metode Digitalisasi Pun Lebih Cepat dan Mudah

Sebarkan artikel ini
FOTO : Merchant Waroeng Cafe & Resto Kupang

TEROPONGNTT, KUPANG – Dunia teknologi informasi kini semakin maju. Hal ini dapat terlihat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua warga Indonesia memiliki gadget (handphone android) yang tidak hanya dipakai untuk berkomunikasi, telepon ataupun SMS, whatsapp (WA) atau jenis pesan singkat lainnya. Bukan Cuma masyarakat kota, di desa-desa pun warga sudah tidak ketinggalan informasi lagi, asalkan terkoneksi jaringan internet.

Setiap warga bisa mengakses informasi melalui gadget, bisa menonton video di youtube, bisa nonton televise secara live streaming, bisa mengikuti webinar pelatihan secara virtual, bahkan bisa berbelanja dan melakukan transaksi keuangan dalam setiap kegiatan hidup secara digital. Cukup dengan satu handphone (HP), apa yang dibutuhkan bisa dilakukan dengan lebih mudah. Apalagi di era pandemic covid-19 dimana setiap warga dunia diharapkan menjalani protocol kesehatan dengan menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, selain mencuci tangan pakai sabun dan memakai masker.

Hal ini juga terasa di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terutama di Kota Kupang. Transaksi keuangan secara digital menggunakan QRIS makin banyak digemari warga. Buktinya, makin banyak usaha bisnis dan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) di Kota Kupang yang menyediakan fasilitas merchant QRIS guna melayani pembeli atau konsumen yang membayar secara non tunai.

Beberapa tempat usaha diantaranya adalah Waroeng Nongkrong Café & Resto Kupang yang berlokasi di Jln. WJ. Lalamentik No19 Oebobo (berhadapan dengan kantor Pertamina NTT). Usaha rumah café & resto milik Tomy Setya Wijaya ini, menyediakan fasilitas merchant QRIS untuk memudahkan transaksi pembayaran bagi pengunjung. Contoh lainnya adalah Toko Swalayan Melia Kupang yang beralamat di Jalan Timor Raya Kelapa Lima Kupang dan masih banyak yang menyediakan fasilitas merchant QRIS sebagai alat pembayaran selain pembayaran secara tunai.

Tomy Setya Wijaya yang ditemui di tempat usahanya, beberapa bulan sebelumnya, menjelaskan, system pembayaran non tunai menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia (BI) memang merupakan kebutuhan yang sejalan dengan perkembangan teknologi digitalisasi. Transformasi digital memang telah membawa perubahan dalam konsep transaksi bisnis. Apalagi di masa pandemic covid-19, memanfaatkan system pembayaran non tunai adalah pilihan yang tepat karena uang tunai bisa juga menjadi media penularan virus corona.

Di tempat usahanya, pengunjung yang menggunakan fasilitas system pembayaran non tunai dengan QRIS umumnya adalah kawula muda. Sementara para orangtua ada yang masih gatek, kurang lincah dalam memanfaatkan alat komunikasi digital. Ada yang menggunakan LinkAja, ada yang menggunakan OVO, GoPay dan juga DANA dalam melakukan pembayaran. Sebagai pengusaha, dirinya menyambut baik dan mendukung program pemerintah ini.

Seperti diungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, pada acara Pertemuan Virtual “Sasando Dia” (Santai-Santai baomong deng Media) yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Nusa tenggara Timur (BI NTT), Kantor Otoritas Jaksa Keuangan (OJK) NTT dan Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi NTT, Jumat (20/8/2021), saat ini dunia sudah dalam satu genggaman saja. Cukup dengan satu HP android saja, seseorang sudah bisa mengikuti perkembangan informasi, bahkan sudah bisa melakukan transaksi keuangan dengan mudah. Bisa melakukan kredit, melakukan pembayaran dan juga menyimpan uang ataupun berinvestasi.

Menurut I Nyoman Ariawan Atmaja, jumlah merchant QRIS di Kota Kupang terus bertambah yang menunjukan minat masyarakat melakukan transaksi secara non tunai dengan memanfaatkan teknologi digitalisasi pun makin meningkat. Di wilayah Provinsi NTT hingga semester pertama tahun 2021, jumlah merchant QRIS telah lebih dari 10 persen pelaku bisnis, dan terbanyak merchant QRIS berada di Kota Kupang.

“ Makin banyaknya merchant QRIS menunjukan kalau penggunaan system pembayaran non tunai juga membawa manfaat bagi dunia usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. BI dan OJK tentu akan terus mendorong pemanfaatan system pembayaran non tunai dengan fasilitas QRIS,” kata I Nyoman Ariawan Atmaja.

Hal yang sama dikatakan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT, Robert P Sianipar pada kesempatan acara Pertemuan Virtual “Sasando Dia” (Santai-Santai baomong deng Media) tersebut. Robert P Sianipar mengatakan, perkembangan teknologi digitalisasi dibidang keuangan sangat bermanfaat dalam system pembayaran serta system kredit dan kegiatan transaksi keuangan lainnya.

Jika demikian, penyelenggaraan Anugerah Jurnalistik Kominfo (AJK) Tahun 2021 sangat tepat ketika mengangkat tema “Indonesia Terkoneksi: Semakin Digital, Semakin Maju”. Apalagi dalam bdang transaksi keuangan yang saat ini memanfaatkan system pembayaran non tunai dengan metode QR Code (QRIS) dari Bank Indonesia (BI). Bukan cuma memberi kenyamanan dalam bertransaksi, tetapi juga terasa lebih gaul dan keren. Tidak perlu membawa banyak uang tunai, cukup dengan layanan keuangan elektronik berbasis aplikasi, sudah bisa melakukan transaksi non tunai menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia (BI). Asalkan jumlah saldonya dipastikan masih cukup.

(Penulis : Maximilianus Marho)

Comment

https://gawai.co/docs/pkv-games/ https://gawai.co/docs/dominoqq/ https://gawai.co/docs/bandarqq/