Pendidikan

Universitas Citra Bangsa (UCB) Terima Rp100 Juta dari Bank NTT

194
×

Universitas Citra Bangsa (UCB) Terima Rp100 Juta dari Bank NTT

Sebarkan artikel ini
FOTO : Universitas Citra Bangsa (UCB) Terima Rp100 Juta dari Bank NTT

TEROPONGNTT, KUPANG — Universitas Citra Bangsa (UCB) menerima bantuan riset dari Bank NTT sebesar Rp.100 juta pada, Selasa, (22/6/2021). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Harry A. Riwu Kaho beserta jajaran.

Rektor UCB, Prof. Dr. Frans Salesman, SE.M.Kes dalam sambutannya mengatakan, bidang riset dan pengembangan harus terus dimajukan karena merupakan salah satu roh kehidupan dari perguruan tinggi.

“Komitmen kami bersama Ir Abraham Liyanto (Ketua Dewan Pembina Yayasan (CBIM) ingin mewujudkan kampus ini sebagai digital university. Jadi, semuanya berbasis digital untuk membudayakan generasi millenial kita dalam satu peradaban baru, peradaban digital community,” kata Prof Frans.

UCB sendiri telah teruji dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Salah satu buktinya telah banyak lulusan yang sukses di luar Negeri.

“Lulusan – lulusan kita baik dalam negeri maupun luar negeri. Produk – produk yang kita hasilkan, alumnus kita ini terutama dibidang kesehatan, sudah memenuhi standar kualifikasi untuk rumah sakit – rumah sakit seperti Siloam dan beberapa rumah sakit internasional jadi lulusan kita itu banyak diserap di rumah sakit Siloam Indonesia juga ada yang bekerja di Jepang, Thailand dan sebagai home care di Italia,” jelasnya.

Saat ini UCB sedang mengembangkan riset baik dibidang Kesehatan, Pendidikan maupun Teknik. “Kita mengajukan proposal riset kepada Bank NTT dan bersyukur bahwa kita dibantu. Kita akan fokus untuk menghasilkan riset-riset yang berkualitas baik di bidang Kesehatan, Pendidikan maupun Teknik. Intinya kita berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat, yang menjawab persoalan yang ada,” jelas Frans.

Dirut Bank NTT, Harry A. Riwu Kaho dalam sambutannya mengatakan, sampai saat ini di NTT belum ada riset yang bisa menjadi model bagi pengembangan bisnis.

“Kita melihat peluang yang sangat besar dari dunia kesehatan, Fakultas Kesehatan. Persoalan hari ini NTT miskin selain karena kemampuan secara ekonomi, tapi tata kelola kemampuan, tata kelola pemerintah dan semua pihak masih mendominasi jadi ini peluang bersama,” jelasnya.

“Model – model ekonomi kreatif bisa kita kaji bersama, kita amati bersama sehingga ada spesifikasi nilai unggul dalam proses belajar mengajar di UCB karena basicnya dimulai dari masalah kemanusiaan ini tentu akan menjadi nilai yang berbeda bagi NTT,” pungkas Riwu Kaho.

(vm)

Comment