TEROPONGNTT, KUPANG — Sebuah vidio berdurasi 1 menit 47 detik yang dposting akun @Ithosusang di media sosial TikTok kini viral di Kupang dan Provinsi NTT pada umumnya. Vidio ini berisi rekaman sejumlah warga ngamuk-ngamuk karena pupuk bersubsidi diperjual belikan dengan harga yang lebih mahal oleh oknum pejabat desa.
Sayangnya, dalam rekaman video tersebut, tidak terdengar suara yang menyebutkan nama tempat atau lokasi dan waktu kejadian saat warga ngamuk-ngamuk tersebut.
Dalam video hanya terlihat ada sejumlah warga ngamuk-ngamuk di depan sebuah rumah, mereka menyebut kalau pupuk bersubsidi dijual dengan harga yang mahal, dan hal itu tidak bisa dibenarkan. Terdengan juga suara yang menyebut dan mempertanyakan mengapa babinsa dan babinkamtibmas juga tidak ada di lokasi itu.
Di depan rumah tersebut tampak ada dua mobil pick up, dan juga ada sebuah kios di pinggir jalan, bagian samping depan rumah tersebut.
Vidio ini diupload ke media sosial TikTok pada tanggal 23 Januari 2025 oleh Itho Susang di akunya @Ithosusang, di Lokasi Taman Wisata Boneana Kupang Regency, yang beralamat di Dusun Boneana Oemat Nunu West Kupang, Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pada vido ada tulisan “Kasus Jual Beli Pupuk Bersubsidi”, sementara dalam keterangan vidionya tertulis “Pupuk Bersubsidi Diperdagangkan”.
Jika dilihat dari lokasi video ini di-upload di media sosial TikTok, ada kemungkinan peristiwa warga petani yang ngamuk-ngamuk sebagai bentuk protes atas diperjualbelikan pupuk bersubsidi ini, terjadi di Desa Oematnunu, di Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun perihal lokasi kejadian ini belum bisa dipastikan.
Hingga Jumat siang, 28 Februari 2025, video viral berdurasi 1 menit 47 detik ini telah disukai oleh 2.239 orang, dibagikan sebanyak 186 kali, dan mendapat 176 komentar dari nitizen.
Dalam komentarnya, pemilik akun @petanimuda, menulis, “lapor polisi sa KK Mentri pertanian su omong bgitu bikin vidio langsung lapor ke pihak yg berwajib”. Sementara akun @Jagakarsa47, berkomentar “itu Mentri masuk bui Krn hal itu.. NTT bnyak kejadian . jadikan bantuan pertanian bersubsidi sebagai lahan bisnis..ada yg 250rb sekarung urea.”
Selain itu juga ada komentar dari akun @andrianlaru, yang mengatakan “kami di sumba Banyak penjualan tanpa ijin dan dijual sampai harga 300 ribu perkarung”. Juga akun @jonybistolen, yang berkoemntar “lapurkan ke polisi supaya diusut tuntas jangan permainkan masyarakat.”
Serta masih banyak lagi komentar yang bernada protes terhadap ulah aparat dan atau pedagang yang memperjualbelikan bantuan pupuk bersubsidi dari pemerintah untuk para petani. Bahkan, akun @febryanSielay, berkoemntar “laporkan langsung ke pusat ke Mentri pertanian biar bupati dan kepala pertanian di periksa KPK”.
Secara umum, isi komentar para nitizen media sosial TikTok ini mengutuk perilaku apparat atau pun oknum yang memperjualbelikan bantuan pupuk bersubsidi milik petani untuk kepentingan pribadi, dan mendesak agar warga setempat melaporkan kejadian it uke pihak kepolisian agar diproses hukum dan memberi efek jera.
(max)
Comment