TEROPONGNTT, LABUAN BAJO — Wakil Ketua DPRD Manggarai Barat, Marselinus Jeramun mempertanyakan proses tender proyek pembangunan Puskesmas Pacar yang dilakukan Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Manggarai Barat. Pasalnya, pemenang tender proyek dengan pagu anggaran mencapai Rp9,5 milliar itu adalah perusahaan yang pernah terkait kasus korupsi yakni PT Citra Timor Mandiri.
Hal ini dikatakan Wakil Ketua DPRD Manggarai Barat, Marselinus Jeramun kepada wartawan Teropongntt.com ketika dihubungi pertelepon pada ponselnya, Jumat (31/7/2020). Menurut Marselinus Jeramun, Diretur PT Citra Timor Mandiri sebagai pemenang proyek pernah terkait dengan kasus korupsi Proyek Pembangunan Pasar Lili di Kabupaten Kupang yang menelan dana senilai Rp5,5 milliar.
“Pagu anggaran untuk proyek ini (proyek pembangunan gedung Puskesmas Pacar) mencapai Rp9,5 milliar, anggaran yang tidak sedikit. Ini patut dipertanyakan dan saya minta aparat penegak hukum untuk menelusurinya,” kata Marselinus Jeramun.
Marselinus Jeramun mengatakan, sesuai pemberitaan media massa, sidang kasus korupsi proyek pembangunan Pasar Lili di Kabupaten Kupang Tahun 2018 senilai Rp. 5, 5 miliar dengan agenda pembacaan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) digelar di Pengadilan Tipikor Kupang, Kamis (2/4/2020). Sidang saat itu digelar secara online dan dipimpin ketua majelis hakim, Ikrarniekha Elamayawati Fau, dengan didampingi hakim anggota, Ibnu Kholiq dan Gustaf Marpaung.
Bertindak sebagai jaksa penuntut umum (JPU), Ginanjar dan Laksmi, sementara terdakwa Jimmy Ongko selaku Direktur PT Citra Timor Mandiri, diwakili oleh kuasa hukumnya, Nikolas Ke Lomi.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Yosef Suhandi yang dihubungi melalui telepon tidak menjawabnya, untuk klarifikasi dengan pokja (kelompok kerja UPL, red) karena pokja yang proses tendernya. Begitu pula ketika ditanya, Sebagai kepala bagian pengadaan barang dan jasa, apa tanggapannya, Yosef Suhandi tetap menjawab bahwa yang tahu adalah pokja.
“Silahkan datang ke kantor. Untuk klarifikasi dengan pokja karena yang proses tender mereka yang tahu,” tulis Yosef Suhandi dalam pesan WA-nya.
Seperti pernah diberitakan Kriminal.co, pada Kamis (2/4/2020), Pengadilan Tipikor Kupang kembali menggelar sidang kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pasar Lili di Kabupaten Kupang Tahun 2018 senilai Rp. 5, 5 miliar. Sidang kali ini digelar secara online dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kupang, Ginanjar dan Laksmi. Sidang dipimpin majelis hakim, Ikrarniekha Elamayawati Fau didampingi hakim anggota Ibnu Kholiq dan Gustaf Marpaung. Terdakwa Jimmy Ongko tidak menghadiri sidang diwakili oleh kuasa hukumnya, Nikolas Ke Lomi.
JPU Kejari Kabupaten Kupang, dalam amar tuntutan menegaskan bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi dengan cara melawan hukum untuk menguntungkan diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi dengan merugikan keuangan negara.
Untuk itu, terdakwa Jimmy Ongko selaku Dirut PT. Citra Timor Mandiri dituntut selama 4 tahun 6 bulan penjara. Selain pidana penjara selama 4 tahun 6 bulan, terdakwa diwajibkan untuk membayar denda sebesar Rp. 100 juta subsidair 6 bulan kurungan.
Terdakwa juga diwajibkan untuk membayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp. 2, 1 miliar. Ditegaskan JPU, apabila terdakwa tidak membayar uang pengganti tersebut setelah putusan hakim berkekuatan hukum tetap maka seluruh harta terdakwa akan disita untuk dilelang guna menutupi uang pengganti tersebut dan apabila itu juga tidak mencukupi maka akan ditambah dengan pidana penjara selama 2 tahun 6 bulan.
(*/max)
Comment