# Bank TLM Terus Peduli Dengan Kondisi Masyarakat
# Kembali Gelar Bazaar Minyak Goreng di Dua Lokasi
TEROPONGNTT, KUPANG — Pada, Rabu 4 Mei 2022, Bank Pekreditan Rakyat Tanaoba Lais Manekat (Bank TLM) kembali menggelar Bazaar Minyak Goreng di dua lokasi dalam wilayah Kota Kupang, yakni di GMIT Efata Liliba dan di GMIT Nazaret Oesapa. Warga jemaat pun tampak antusias hadir dan ikut antrian untuk mendapatkan jatah 2 liter minyak goreng untuk setiap kepala keluarga (KK).

Kepada Direktur Bank TLM, Robert P Fanggidae dan Tim Bank TLM yang telah berusaha menyalurkan minyak goreng dengan harga yang murah kepada masyarakat, para warga di dua lokasi ini mengucapkan banyak terima kasih. Warga berharap, ada bank atau perusahaan dan lembaga lainnya, yang mau mengikuti langkah Bank TLM untuk mau berbagi dengan warga yang kesulitan.
“Terima kasih banyak kepada Bank TLM yang pada hari ini menyiapkan minyak goreng murah untuk jemaat Efata Liliba. Kami memang warga yang sangat membutuhkan pasar murah ini, sehingga membangu kegiatan ekonomi keluarga,” kata Ando Sabneno, jemaat GMIT Efata Liliba.
Hal yang sama disampaikan Yapson Pah, perwakilan jemaat GMIT Efata Liliba. “Kalua bisa, langkah mulia seperti ini terus dilanjutkan untuk membantu sesama yang kesulitan. Di Kota Kupang ini masih banyak Bank dan perusahaan, seperti Bank NTT dan pengusaha sukses lainnya. Ikutlah Langkah yang ditunjukan Bank TLM. Terima kasih Bank TLM,” kata Yapson Pah mewakili para ibu yang hadir.
Beberapa ibu, warga jemaat GMIT Nazaret Oesapa Ketika yang dimintai komentar mereka, juga mengatakan hal yang sama. Karena setelah menggelar Bazaar Minyak Goreng di GMIT Efata Liliba, Dirut bank TLM, Robert P Fanggidae bersama tim Bank TLM, melanjutkan kegiatan bazaar minyak goreng di GMIT Nasaret Oesapa.
Ketua Majelis Jemaat GMIT Efata Liliba, Pdt. Febriana N Bunga Manafe, S.Th mengatakan, warga jemaat GMIT Efata Liliba mengucapkan terima kasih atas kemauan baik Bank TLM dan Bapak Robert P Fanggidae sebagai dirutnya, yang telah memberikan subsidi harga sehingga harga minyak goreng yang dijual kepada jemaat menjadi lebih murah.
“Tuhan pasti memberkati Bank TLM dan bapak Robert P Fanggidae sebagai direktur utamanya serta semua tim kerja Bank TLM, sehingga Bank TLM terus berkembang dan semakin maju. Semoga langkah Bank TLM ini diikuti bank atau perusahaan lainnya,” kata Pdt. Febriana N Bunga Manafe.

Sementara Ketua Majelis Jemaat GMIT Nazaret Oesapa, Pdt. E. J. Nunuhitu, S.Th mengucapkan terima kasih kepada Robert P Fanggidae dan Tim Bank TLM yang telah bersedia menggelar kegiatan Bazaar Minyak Goreng bagi jemaat GMIT Nazaret Oesapa. Berbagi dengan sesama merupakan pekerjaan mulia dan diharapkan Langkah ini diikuti Lembaga atau perusahaan lainnya.
Kegiatan bazaar minyak goreng, kata Pdt. E. J. Nunuhitu, merupakan kegiatan kedua yang digelar Dirut Bank TLM, Robert P Fanggidae di GMIT Nazaret Oesapa selama pandemic Covid-19. Setahun sebelumnya, Dirut Bank TLM, Robert P Fanggidae dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tim Penanggulangan bencana Covid-19 Klasis Kota Kupang, juga telah menggelar kegiatan pelayanan vaksin bagi warga jemaat GMIT Nazaret Oesapa.
“Sudah banyak gereja yang mendapat pelayanan Bazaar Minyak Goreng yang disubsidi Bank TLM. Tentunya membutuhkan dana yang cukup bagi Bank TLM untuk memberi subsidi harga minyak goreng yang disalurkan kepada masyarakat. Karena itu, sebagai warga jemaat kami tentu mengucapkan terima kasih,” kata Pdt. E. J. Nunuhitu.
Dirut Bank TLM, Robert P Fanggidae dalam sambutan singkatnya di dua lokasi tersebut, menjelaskan kalua harga minyak goreng di pasar tradisional dalam wilayah Kota Kupang masih tergolong tinggi. Kalau sepekan sebelumnya harga minyak goreng kira-kira Rp32 ribu perliter, saat ini harga minyak goreng di pasar masih diatas Rp 27 ribu perliter.
Pemerintah, kata Robert P Fanggidae, telah melakukan berbagai upaya untuk menormalkan dan menurunkan lagi harga minyak goreng di pasaran. Bahkan, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan keputusan memberhentikan ekspor minyak goreng ke luar negeri per 28 April 2022. Tetapi harga minyak goreng masih cukup tinggi.
Harga minyak goreng yang tinggi, kata Robert P Fanggidae, terjadi karena adanya upaya ekspor melebihi kuota untuk mencari keuntungan yang besar dari para produsen. Itulah sebabnya, aparat penegak hukum bekerja keras mengusut kasus ini dan kemudian Kejaksaan Agung menetapkan sejumlah tersangka termasuk Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan.

Karena itulah, kata Robert P Fanggidae, Bank TLM berusaha membantu pemerintah dengan menggelar Bazaar Minyak Goreng, sehingga masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga yang lebih murah dari harga pasar. Bank TLM memberi subsidi terhadap harga minyak goreng dan kemudian disalurkan dengan harga yang lebih murah yakni Rp 20 ribu perliter.
Kegiatan Bazaar Minyak Goreng ini, tambah Robert P Fanggidae, telah digelar Bank TLM secara rutin sejak bulan-bulan sebelumnya, sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi masyarakat yang sulit mendapatkan minyak goreng di Kota Kupang. Dengan harapan dapat bermanfaat bagi warga di Kota Kupang.
“Jadi, sampai dengan saat ini telah disalurkan minyak goreng yang disubsidi kepada 4.618 KK sejumlah 9.498 liter minyak goreng di 37 lokasi dalam wilayah Kota Kupang,” jelas Robert P Fanggidae.
Robert P Fanggidae juga berharap, kelangkaan minyak goreng dapat segera teratasi oleh pemerintah, dan langkah yang dilakukan Bank TLM bisa diikuti oleh bank atau perusahaan lainnya sebagai bentuk tanggungjawab sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility).
(max)
Comment