# Gender Equilibrium Dalam Kiprah Politik Nasional
TEROPONGNTT, MALANG – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise menghadiri Muktamar ke-XVIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Kota Malang, Jawa Timur. Pada muktamar yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang ini, Yohana Yembise membawakan kuliah umum bertajuk “Peran Perempuan dalam Kiprah Politik Nasional”.
Menteri PPPA, Yohana Yembise mengatakan, perempuan dan anak menjadi pilar penting dalam pembangunan. Pergerakan politik perempuan dalam kiprah politik nasional telah dimulai sebelum dan setelah kemerdekaan Indonesia.
Setelah kemerdekaan, kata Yohana Yembise, peran dan posisi perempuan dan laki-laki cukup seimbang. Perempuan tidak lagi direndahkan, tidak diasosiasikan hanya sebagai ibu yang tugas utamanya menjadi pendamping suami dan mengurus rumah tangga. Bahkan perempuan telah diikutsertakan dalam perjuangan bangsa.
“Perempuan dewasa ini telah bertransformasi menjadi agen pembaharuan di berbagai kehidupan masyarakat, termasuk di bidang politik dan pengambilan keputusan. Perjuangan perempuan dalam mendapatkan hak politik: memilih dan dipilih dalam pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah merupakan hasil dari perjuangan pergerakan politik perempuan, baik di tingkat nasional dan daerah,” kata Yohana Yembise.
Pencapaian pergerakan politik perempuan pada era reformasi pasca rezim Orde Baru, kata Yohana Yembise, adalah dilegalkannya kebijakan afirmasi 30 persen keterwakilan perempuan di lembaga legislatif (DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota) pada Pemilu 2004 dan berlangsung hingga saat ini. (*/Siaran Pers KemenPPPA)
Comment