TEROPONGNTT, JAKARTA – Pemilihan Presiden 2019 segera dimulai dengan tahapan pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Agustus 2018. Sejauh ini, baru Joko Widodo sebagai presiden petahana yang ‘aman’ dengan dukungan lima partai politik.
Bila tak ada calon lain yang maju menjadi capres hingga tahapan Pilpres digelar, bukan tak mungkin Jokowi akan menjadi calon tunggal. Jika ini terjadi, pemungutan suara akan tetap dilakukan antara Jokowi melawan kotak kosong
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra memastikan, bila kondisi tersebut terjadi, maka PBB jadi partai pertama yang menyatakan lebih memilih kotak kosong ketimbang calon tunggal.
“PBB, kalau paslon tunggal akan dukung kotak kosong. Karena, calon tunggal tak otomatis disahkan menjadi presiden,” kata Yusril di Kantor DPP PBB Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Senin (9/4/2018).
Menurut dia, jika terjadi adanya paslon tunggal, harus tetap dilakukan pemilihan suara melawan kotak kosong. Syarat calon tunggal tersebut menang, maka harus mendapatkan suara lebih dari 50 persen.
“Kalau calon tunggal tak dapat 50 persen plus satu suara sah pemilih dan tidak menang di 18 provinsi, dia tak terpilih bisa. Jadi, kotak kosong yang jadi presiden, kan jadi aneh ya,” ujarnya
Jokowi digadang-gadang akan kembali bersaing dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Namun, hingga sekarang, Partai Gerindra serta koalisi belum ada yang mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo. (*/viva.co.id)
Comment